Tuesday, April 15, 2008

Kelaparan dan Gizi Buruk

akhir-akhir ini kita telah banyak melihat/bahkan mendengar secara langsung, di sekitar kita masyrakat sulit sekali mendapatkan minyak tanah, dimana minyak tanah yang berperan penting sekali dalam kehidupan manusia, seperti: - mencari nafkah = bagi yang berprofesi distributor minyak tanah
- kebutuhan untuk memasak = bahan bakar kompor dst.
sulit mendapatkan minyak tanah ini juga berpengaruh akan harga jualnya juga. dulu pada waktu sebelum keadaan seperti ini harga minyak berkisar Rp 2500,- dan sekarang hampir Rp 5000,- . belum lagi kesempatan ini digunukan sama orang-orang yang tak bertanggung jawab seperti menyimpan minyak tanah dengan tujuan ketika harga minyak tanah muali naik dia akan menjualkan dengan harga yang telah ditentuan, ada juga yang menjualnya dengan hargayang lebih tianggi. perilaku dari orang orang tersebut mengakibatkan masyrakat yang sedang kesulitan makin sulit untuk membelinya apalagi untuk masyarakat yang kurang mampu.
Peristiwa minyak tanah diatas sanyat berpengaruh akan harga jual yang lain juga apalagi bahan-bahan pokok. ini yang membuat semakin sulit masyarakat miskin untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok, akhirnya dengan kondisi tersebut banyak sekali pemberitaan-pemberitaan di Televisi di surat kabar tentang kelaparan dan juga gizi buruk. agar orang yang mengalami kondisi tersebut tidak kelaparan dan tetap bisa makan walaupun gizinya tidak diperhatikan, seperti dengan membeli " karak" (nasi yang telah dikeringkan) kemudian " karak" tersebut di masak kembali. ada juga yang makan/ minum "air ari" dengan tujuan mendapat suplay gizi walaupun sedikit.
kondisi-kondisi awal yang menyebabkan minyak semakin sulit adalah opini tentang mau naiknya harga minyak sudah di sampaikan / di sosialisasikan itu yang menyebabkan masyarakat melakukan persiapan untuk menghadapi harga minyak yang telah naik. yang menjadi pertanyaanku adalah kenapa pemerintah melakukan hal seperti itu " jauh-jauh hari mensosilisasikan tentang harga minyak yang akan naik , apa mereka tidak memikirkan dampaknya" dan juga satu pesan dariku " aku tunggu pemecahan masalahnya tentang kelaparan dan gizi buruk gara-gara tingkat kemiskinan di Indonesia "